Tuesday, 20 May 2025

Akun Anonim Fitnah MAN 1 Bandar Lampung, Sekolah Tegas Buka Suara

IMG-20250519-WA0234

Bandar Lampung – MAN 1 Bandar Lampung menjadi sasaran tuduhan tak berdasar setelah sebuah akun anonim di Instagram menyebarkan informasi yang mengarah pada hoaks. Akun tersebut, bernama @mansakorup, menuding pihak sekolah menahan Surat Keterangan Lulus (SKL) siswa kelas XII karena belum melunasi iuran komite hingga Juni 2025.

Dalam unggahannya, akun itu menyebutkan bahwa meski kegiatan belajar mengajar telah berakhir sejak 21 Maret, siswa tetap diminta melunasi biaya komite—yang nilainya disebut mencapai Rp600.000 per bulan untuk kelas unggulan dan Rp350.000 untuk kelas reguler.

Tudingan tersebut langsung dibantah oleh Kepala MAN 1 Bandar Lampung, Lukman Hakim, melalui surat resmi bernomor B.1228/Ma.08.01/OT.01.2/05/2025 yang ditujukan ke Kementerian Agama Kanwil Provinsi Lampung.

“Pernyataan bahwa SKL ditahan karena belum membayar komite adalah tidak benar. Saat ini, SKL masih dalam proses finalisasi administrasi, termasuk pencetakan dan penandatanganan. Tidak ada penahanan, apalagi pungutan biaya,” tegas Lukman.

Ia menambahkan, seluruh layanan administrasi, termasuk penerbitan SKL, diberikan secara gratis kepada peserta didik. Hal ini, lanjutnya, menjadi bagian dari komitmen madrasah untuk menyelenggarakan pendidikan yang bersih dan bebas pungutan liar.

Sebagai bukti kesiapan, sekolah juga telah mengeluarkan Surat Edaran resmi bertanggal 16 Mei 2025, yang menyatakan bahwa pengambilan SKL dapat dilakukan mulai Selasa, 20 Mei 2025—sehari setelah pengumuman kelulusan.

Menanggapi kegaduhan yang timbul di media sosial, Johan Syahril, Ketua Umum Garuda Berwarna Nusantara, meminta pihak kepolisian—khususnya tim Cyber Crime Polda Lampung—untuk mengusut penyebar informasi palsu tersebut.

“Akun-akun anonim seperti ini patut didalami siapa di baliknya. Fitnah semacam ini bisa merusak reputasi institusi pendidikan yang selama ini menjaga integritasnya,” kata Johan.

Pihak sekolah pun mengajak masyarakat untuk lebih kritis dan tidak mudah percaya pada informasi dari akun tidak dikenal. Klarifikasi resmi selalu tersedia melalui kanal resmi madrasah.(tim-red)